Peksy
Sejarah singkat Peksy.
PEKSY pertama didirikan di Bandung pada 7 Mei 1976 dan dikomandani oleh Bapak Yulius '76. Tujuan didirikannya sangat
sederhana, yaitu membantu lulusan SMA Hwa Ind Malang yang akan kuliah di Bandung, antara lain dalam hal mendaftar,
mencari kos dan memberi contoh soal, supaya lulus tentunya.
PEKSY Bandung memberi inspirasi kepada kota-kota lain untuk melakukan hal serupa. Maka lahirlah PEKSY Jakarta,
PEKSY Jogja, PEKSY Salatiga, PEKSY Surabaya tahun 1985 dan PEKSY Malang. Konon katanya berdiri pula PEKSY
Pontianak dan PEKSY Amerika. PEKSY mulai mengglobal. Pada 16-17 Juni 1986 diadakan TEMU PEKSY I, kemudian
disusul dengan TEMU PEKSY II, untuk menyatukan visi, misi, dan langkah PEKSY ke depan.
Pada Pesta Emas SMA (2002), para senior aktivis PEKSY berbagai kota turun gunung untuk kembali berkiprah. Visi dan
misi PEKSY dirumuskan, tujuannya diperluas yang mencakup juga kepentingan seluruh alumni dan almamater. Pada
waktu itu, tanggal 18 Agustus 2002, terbentuklah PEKSY PUSAT yang akan memayungi seluruh PEKSY Wilayah. Bapak
Yulius terpilih sebagai Ketua I. Yayasan kembali memberikan ruang untuk sekretariat. Untuk operasional PEKSY 100
orang memberikan sumbangan sebanyak Rp 50.000 per bulan selama 2 tahun, yang dinamakan Founder Member.
Reuni di Jakarta tanggal 15 September 2004 yang dihadiri 1.300 alumni melahirkan seorang ketua baru. Ibu Erlin D,
angkatan '62 , seorang pengusaha terpilih sebagai Ketua Umum.
Beberapa PEKSY Wilayah telah membentuk pengurus baru. PEKSY Surabaya dikomando Ibu Maya angkatan '81 seorang
pengusaha. PEKSY Jakarta diketuai Bapak Hadi Sunyoto angkatan '74 juga seorang pengusaha, dan PEKSY Malang oleh
Bapak Bambang. (TMS '84)
Sejarah lengkap Peksy.
Anda yang pernah mengenyam pendidikan di Kolese Santo Yusup Malang pasti sering merindukan saat - saat Anda di
Almamater dulu. Anda juga tentu masih merindukan teman - teman senasib di Malang dulu. Dengan kata lain Anda
masih mencintai Almamater, Kolese Santo Yusup, Rasa cinta Almamater dan persaudaraan di antara eks siswa - siswi
Kolese Santo Yusup inilah yang mendorong terbentuknya suatu wadah yang dinamakan PEKSY.
Pada saat beberapa eks siswa - siswi Kolese Santo Yusup yang 'terdampar' di Bandung mengadakan acara kumpul -
kumpul, muncul ide untuk membentuk suatu organisasi sebagai wahana mewujudkan rasa cinta Almamater dan
memupuk keakraban bersama. Atas prakarsa beberapa orang diantara mereka, diadakan pertemuan - pertemuan untuk
merealisasikan gagasan tersebut. Salah satu tokoh pentingnya adalah Sdr. Julius (74). Setelah kongkow - kongkow
akhirnya pada tanggal 9 Mei 1976 terbentuklah wadah tersebut dengan nama PEKSY, Persaudaraan Eks Siswa- Siswi
Kolese Santo Yusup. Karena organisasi tersebut berkedudukan di Kota Kembang, diberi nama PEKSY Bandung. Ketua
Pengurus untuk pertama kalinya dijabat oleh Sdr. Julius dan sekretarisnya Sdri. Lely (75). Tujuan yang digariskan a.l.
memupuk rasa cinta terhadap Almamater dan persaudaraan eks siswa - siswi Kolese Santo Yusup, serta membantu adik -
adik SMAK Kolese Santo Yusup yang hendak melanjutkan studinya di Bandung; sebagai perwujudan sumbangsih mereka
kepada Almamater. Pada mulanya organisasi ini kurang direstui oleh pihak sekolah ( dalam hal ini mendiang Pastor Wang
). Hal ini dapat dimengerti. Pada masa itu Bandung terkenal sebagai pusat kegiatan politik praktis oleh para mahasiswa,
khususnya di ITB. Sedangkan Sdr. Julius justru mahasiswa ITB. Dikhawatirkan organisasi yang membawa nama sekolah
tersebut, terbawa arus terjun kearah politik praktis. Hal ini bukannya memadamkan semangat para pendirinya, bahkan
ibarat minyak yang disiramkan ke api. Bulatlah tekad untuk mewujudkan eksistensi PEKSY dan manfaatnya bagi sekolah.
Semangat yang membara tersebut rupanya menggugah hati rekan - rekan yang berada di kota lain.
Di Jakarta, pada tahun 1979 lahirlah PEKSY Jaya dengan ketua Sdr. Njoo Wie Djiang dan sekretarisnya Sdri. Mariana.
Kemudian pada tahun 1980 di Salatiga lahirlah EKSY ( Eks Kolese Santo Yusup ) dengan ketuanya Sdr. Stanley Tandaki (
80 ). Nama EKSY kemudian berubah menjadi PEKSY Salatiga pada tahun 1981. Rekan - rekan di Kota Gudeg pun
mencetuskan berdirinya PEKSYM pada bulan maret 1983 dengan ketuanya Sdr. Ie Kiem Kian dan sekretarisnya Sdri.
Bilaningsih. Nama PEKSYM ini secara resmi diubah menjadi PEKSY Yogyakarta pada Temu Peksy se Indonesia I bulan juni
1986 di Malang. Pada tahun 1984 muncul lagi sebuah PEKSY di Malang dengan ketuanya Sdr. Hendra S ( 82 ). Namun
sayang PEKSY Malang ini tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yach bisa dikatakan 'pingsan' sejenak. Sementara
itu 'arek- arek Suroboyo' melalui rapat tanggal 5 Mei 1985 berhasil menyusun Dewan Pengurus sementara PEKSY
Surabaya yang diketuai oleh Sdr. Silverster Sia ( 82 ) dan sekretarisnya Sdri. Lidawati Tjahjono ( 84 ). Pada pertemuan
mereka ke- 4 tanggal 2 Juni 1985 PEKSY Surabaya resmi berdiri. Kemudian PEKSY Malang mulai bangkit lagi dimotori
rekan - rekan angkatan 84. Melalui berbagai pertemuan yang sempat dihadiri rekan - rekan dari Salatiga dan Bandung,
akhirnya pada tanggal 16 Maret 1986 terbentuklah Dewan Pengurus yang diketuai oleh Sdr. Hendra Setiono ( 82 ) dan
Sdr. Henry Alidinata ( 84 ) sebagai sekretarisnya.
Berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh PEKSY - PEKSY, terutama untuk membantu adik- adik kelas III yang akan
melanjutkan studinya, berhasil mengembangkan hubungan baik dengan pihak sekolah. Salah satu kegiatan yang sangat
menggembirakan pihak sekolah adalah Reuni yang diselenggarakan oleh PEKSY Jaya pada tahun 1984. Tidak sia- sialah
perjuangan para pendiri PEKSY, angin segarpun berhembus dari pihak sekolah. Sekitar tahun 1983, para aktivis PEKSY
Bandung yang lagi kumpul - kumpul mencetuskan ide untuk mengadakan semacam kongres antar PEKSY. Hal ini perlu
untuk menjalin kerja sama yang lebih erat diantara PEKSY - PEKSY yang ada. Memang bentuk - bentuk kerja sama sudah
ada, tetapi lebih bersifat insidentil. Komunikasi antar PEKSY pun kurang. Untuk mewujudkan gagasan tersebut PEKSY
Bandung mencoba mengadakan kerja sama dengan PEKSY Jaya. Berbagai kesulitan yang dihadapi, terutama masalah
dana - maklum, para aktivis umum- nya mahasiswa - menyebabkan usaha ini menemui kegagalan. Meskipun dapat
dikatakan dengan 'modal dengkul', PEKSY Bandung terus berjuang untuk mewujudkan gagasan tersebut. Ternyata pihak
Yayasan memberikan tanggapan yang positif. Dukungan Pater Willy sungguh melegakan hati. Tanggapan dari semua
PEKSY pun bagaikan angin segar bagi panitia yang hampir putus asa. Perjuangan selama ini ternyata tidak sia - sia.
Akhirnya pada tanggal 7 - 9 Juni 1986 di Kolese Santo Yusup Malang terjadi event penting yang menjadi salah satu
tonggak sejarah PEKSY. Keenam PEKSY berkumpul dan bertukar pendapat dalam suatu pertemuan yang - atas usul
seorang anggota PEKSY Bandung - diberi nama Temu Peksy se Indonesia I. Dalam pertemuan itu lahirlah keputusan-
keputusan penting a.l. : membentuk komisaris bersama yang berkedudukan di Malang, Ketentuan Umum, Temu Peksy se
Indonesia II, Media PEKSY, dsb. Langkah baru telah dijejakan, perjuangan masih panjang. Hanya semangat
persaudaraan dan kebulatan tekad yang dijiwai rasa cinta Almamater yang dapat mengatasi semua rintangan.
Tetap Bersemangat.
Sejarah Peksy Global.
Dengan bermunculannya PEKSY-PEKSY daerah yang telah, sedang dan pernah ada yaitu PEKSY Jakarta, PEKSY
Jogyakarta, PEKSY Salatiga, PEKSY Surabaya, PEKSY Malang, PEKSY Pontianak, PEKSY USA, PEKSY Australia, PEKSY
Denpasar, PEKSY Palembang, PEKSY Palu yang tentunya tersebar di seluruh bumi kita ini, rekan-rekan memandang perlu
untuk mewujudkan PEKSY yang bersifat Global Network sebagai Pusat dari semua PEKSY Daerah, kalau saat ini PEKSY
daerah lebih dimiliki oleh kebanyakan mahasiswa mudah-mudahan dalam berjalannya waktu PEKSY daerah dapat
merangkul semua Angkatan di dalamnya. Bagaimana riwayat PEKSY yang ini tercetus ceritera lagi sejarah yaitu dengan
diawalinya dengan peristiwa bersejarah Temu PEKSY I pada tanggal 9 Juni 1986 di Malang yang kemudian terus
dilakukan pembicaraan dengan milis (surat-menyurat) lewat internet maka akhirnya untuk menindak-lanjuti secara
praktis terbentuklah 100 Founding Members yang berjanji untuk setia memberikan partisipasinya dalam bentuk iuran Rp.
50.000,- per bulan dalam jangka waktu 2 tahun atau untuk seumur hidup. Akhirnya puncak dari perjuangan rekan-rekan
tersebut terjawab pada waktu Golden Reuni barusan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2002 pada jam 16.00 maka
Bapak Julius Sutanto (Alumni 1974) terpilih secara bulat oleh perwakilan yang hadir pada waktu itu sebanyak 28 orang
dari berbagai angkatan yang juga termasuk dalam 100 Founding Members diminta untuk mengawali dengan menjadi
Ketua (PJS) , walau saat ini forum tidak mau menerima sebutan sementara itu.
Demikianlah secara singkat PEKSY PUSAT telah terbentuk dan mendapat tempat sebagai sekretariat di SMAK Kolese
Santo Yusup Jl. Simpang Borobudur no. 1
(cuplikan dari website peksy.org)
ABOUT PEKSY
PEKSY adalah singkatan dari Persaudaraan Eks Siswa- Siswi Kolese Santo Yusup.
Peksy wilayah dan luar negeri di bawah naungan Peksy Pusat di tahun 2020 adalah:
Peksy Malang, Peksy Surabaya, Peksy Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang), Peksy Jaya (Jakarta Raya),
Peksy Bandung, Peksy Bali, Peksy NTT, Peksy NTB, Peksy Australia, Peksy Singapore, Peksy Taiwan, Peksy Jerman and
Peksy USA.
ULANG TAHUN KE-60 SMAK KOLESE SANTO YUSUP, 8 PEBRUARI 2014
PESERTA TERBANYAK: KOSAYU 86